“Hei! Kamu orang yang cari gara-gara kemarin kan? Kamu pasti yang menabrakku kemarin lantas langsung kabur! Oh, jadi namamu Ali ya. Lihat ini! Gara-gara kamu, diriku jadi cedera dan tidak bisa beraktifitas normal seperti biasanya.”
“Kemarin saya tidak naik motor dan menabrak seseorang kok. Saya juga tidak pernah kebut-kebutan hingga merugikan orang lain. Saya benar-benar bukan.......”
Belum sempat Ali menyelesaikan kalimatnya, sebuah kepalan tangan mendarat tepat di depan hidungnya!” Ali pun langsung terkapar dan kehilangan kesadaran akibat pukulan bertubi-tubi yang diterima olehnya.
Setelah puas memukul Ali, pemuda tersebut lantas pergi. Namun baru beberapa langkah meninggalkan tempatnya tadi, mendadak handphonenya berbunyi. Sahabatnya memberikan kabar bahwa orang yang menabrak pemuda tersebut beberapa hari yang lalu, baru saja tertangkap di kantor polisi. Melihat pesan tersebut, sang pemuda hanya bisa terdiam sembari menyesali perbuatannya barusan.
Emosi memang seringkali membuat kita lupa siapa kita, bagaimana kita, dan apa yang harus kita lakukan terhadap sebuah situasi. Emosi pun sering membuat kita lupa diri sehingga akhirnya merugikan diri kita sendiri. Terlebih lagi bila sebelumnya kita telah memendam amarah yang cukup besar.
Itu sebabnya ada yang menganalogikan amarah itu layaknya sebuah bom waktu yang ketika ditahan terlalu lama, sebenarnya dia siap untuk meledak kapan saja hingga akhirnya merugikan orang-orang disekitarnya. Ketika bom amarah dan emosi tersebut benar-benar meledak, bisa saja dalam perasaan kita akan muncul kelegaan, namun beberapa saat kemudian berpotensi timbul sebuah penyesalan karena emosi yang meledak itu pada dasarnya cenderung menghasilkan perbuatan yang negatif dan merugikan
Maka, kita harus membiasakan diri untuk berpikir dua atau tiga kali sebelum melakukan sesuatu dan jangan biarkan emosi menguasai kehidupan kita, karena emosi itu layaknya pisau bermata dua yang tidak hanya siap menusuk diri kita sendiri, namun juga siap untuk menusuk banyak orang lain disekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar