Tidak ada yang bisa kita lakukan di tengah dunia yang penuh perubahan selain terus berupaya mengembangkan kemampuan yang kita miliki untuk menghadapi masa depan. Ada yang ingat dengan sebuah produk bernama Kodak? Sekitar tahun 90-an adalah waktu dimana Kodak sangat berjaya dengan produk kamera manual dan film seluloidnya. Maka tak heran jika masa-masa ini disebut “Kodak Moment”.
Kodak yang didirikan oleh Goerge Eastman pada 1892 ini sejak awal memproduksi kamera Analog. Bahkan kamera buatan Kodak tercatat dalam sejarah sebagai kamera yang digunakan oleh astronot pertama yang mendaratkan kakinya di bulan yaitu Neil Amstrong untuk memotret objek-objek di permukaan bulan pada tahun 1969.
Enam tahun kemudian kodak mulai memproduksi kamera digital. Artinya Kodak sebenarnya adalah perusahaan yang pertama kali memproduksi kamera digital. Namun setelah teknologi kamera digital mulai berkembang, kodak bukannya mengembangkan kamera digitalnya tapi justru terpacu untuk memproduksi secara besar-besaran kamera analognya yang memang saat itu menjadi andalan perusahaan ini.
Perlahan namun pasti teknologi terus berkembang. Perusahaan-perusahaan di Asia seperti Casio dan Canon melihat bahwa peluang pasar kamera digital sedikit demi sedikit terus meningkat. Seakan memahami tren pasar di masa depan, Casio dan Canon pun akhirnya berusaha melakukan pengembangan kamera digital dengan sangat serius
Akhirnya ketika dunia benar-benar memasuki era kamera digital, Kodak kelabakan oleh persaingan dengan rivalnya dari Asia yaitu Casio dan Canon. Bisnis film kamera pun berakhir dan Kodak kesulitan menghasilkan keuntungan. Kamera digital generasi pertama dari Kodak juga kurang diminati karena miskin inovasi. Perkembangan media penyimpanan seperti SD Card tidak diikuti oleh Kodak yang masih berfokus pada kamera filmnya. Alhasil Kodak akhirnya harus menutup bisnisnya.
Apa yang bisa kita pelajari dari sejarah Kodak ini? sebagai sebuah organisasi, Kodak seharusnya terus melakukan pembelajaran dan meningkatkan kemampuannya untuk menciptakan inovasi. Hal ini penting agar Kodak dapat senantiasa merespon perubahan yang muncul sehingga mampu menghadapi pesaing-pesaingnya.
Sama seperti Kodak, sebagai manusia, kita juga senantiasa dituntut untuk terus melakukan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan yang kita miliki. Hal ini dibutuhkan untuk menghadapi persaingan di masa depan yang berjalan makin keras dan serba cepat. Jika kita tidak berusaha membenahi diri secara terus menerus, maka besar kemungkinan diri kita akan segera tergantikan dengan orang lain yang lebih siap dengan perubahan itu sendiri
Sayangnya, masih sedikit orang yang menyadari pentingnya mengembangkan diri. Sebagian besar diantara kita masih banyak yang cenderung terjebak didalam zona nyaman kehidupannya saat ini sehingga akhirnya mereka lengah terhadap perubahan di masa depan.
Jadi, apakah kita masih termasuk ke dalam orang-orang yang terjebak dalam zona nyaman??
mantab pan..
BalasHapus