Sudah menjadi pemandangan lazim ketika kita melihat fenomena di bulan ramadan tentang banyaknya masjid yang mendadak penuh dengan mereka yang berlomba-lomba untuk mencari pahala. Mulai dari meningkatkan intensitas sholat di masjid hingga meningkatkan amalan keseharian seperti sedekah, dan lainnya menjadi tambahan rutinitas yang dilakukan untuk menambah pahala di bulan ramadan.
Seperti yang saya rasakan akhir-akhir ini di masjid dekat rumah. biasanya, ketika sholat subuh, jamaah yang sholat di masjid hanya beberapa orang saja. Namun di bulan ramadan kali ini, jamaah tiba-tiba membludak. Bagi saya pribadi, kondisi ini menjadi momen yang membahagiakan karena makin banyak orang yang sadar untuk sholat subuh berjamaah di masjid, namun disisi lain juga menjadi situasi yang memprihatinkan karena biasanya selesai bulan ramadan, jamaah sholat subuh menyusut kembali.
Ramadan adalah bulan yang penting dan suci bagi umat Islam. Ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan pada bulan ini . Allah SWT ingin Muslim untuk menunaikan puasa dan meningkatkan lebih banyak ibadahnya di bulan ini. Itu sebabnya beberapa hadits menyebutkan bahwa ketika bulan ramadan, berjuta pahala disebarkan dan dilipatgandakan. Yang tujuannya tentu agar setiap orang-orang berlomba-lomba meningkatkan amalan dan berbuat kebaikan
Beberapa ulama pun ada yang mengisahkan bahwa Ramadan juga berarti ‘mengasah’ karena konon katanya masyarakat Jahiliyah pada bulan tersebut mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadan dapat dimaknai sebagai bulan untuk ‘mengasah’ jiwa, atau melatih kebiasaan untuk menatap bulan ke depan sebagai momen yang senantiasa penuh dengan perbaikan
Dari beberapa pengertian diatas, saya akhirnya memahami bahwa sebenarnya tidak akan ada artinya kita meningkatkan amalan kita di bulan ramadan bila hal tersebut tidak dibarengi juga dengan tekad untuk konsisten menjalankan amalan yang telah terbiasa kita lakukan di bulan-bulan selanjutnya setelah bulan ramadan. Karena bagi saya pribadi, 11 bulan setelah bulan ramadan adalah sebuah pembuktian yang lebih berat tentang apakah bulan ramadan yang telah kita lewati benar-benar mampu meningkatkan kualitas diri kita ataukah hanya momen ritual sebulan belaka yang tak ada manfaatnya dalam peningkatan kualitas diri kita yang sesungguhnya.
Semoga menjadi bahan renungan kita bersama :)
ingin mengobrol secara langsung dengan saya? silahkan add fb/twitter/instagram : @Ivandhana
0 komentar:
Posting Komentar