“Respon yang kita berikan terhadap sebuah keadaan, turut menentukan kualitas kehidupan yang kita rasakan”.
Respon adalah istilah psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsangan yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya ditunjukkan oleh perilaku yang dimunculkan setelah sebuah rangsangan diterima. Kalo dihubungkan dengan respon manusia didalam kehidupannya, maka respon adalah sebuah reaksi dari dalam diri kita terhadap sebuah rangsangan atau keadaan di sekitar kita. saya pernah mendengar sebuah ungkapan tentang bagaimana orang yang cerdas bersikap adalah orang yang dengan cerdas merespon keadaan yang dia rasakan.
Tentang respon manusia terhadap lingkungan itu sendiri, saya pertama kali belajar memahaminya dari buku 7 habbit yang ditulis oleh stephen covey. Di buku tersebut ada habbit pertama, yaitu tentang respon terhadap lingkungan yaitu “Be Proactive”. Didalam habbit Be proactive ditekankan bahwa dalam merespon kondisi disekitar kita harus menghindari sikap reaktif dan lebih mengedepankan sikap proaktif. Saat seseorang proaktif, dia akan memikirkan segala tindakan dan perbuatan yang dilakukannya beserta akibat-akibatnya. Orang proaktif adalah orang yang mengerti tindakannya dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Orang proaktif adalah orang yang berpikir terlebih dahulu atas tindakannya, sedangkan orang reaktif cenderung mengambil keputusan dengan emosi yang ada.
Dengan cukup banyaknya tulisan yang membahas tentang bagaimana seharusnya manusia merespon tersebut saya kemudian jadi memikirkan, sebenarnya seberapa pentingkah respon manusia didalam menyikapi sebuah keadaan? Dan mengapa manusia perlu merespon kondisi disekitarnya dengan tepat?
Pertanyaan inilah yang kemudian di jawab dengan tuntas didalam sebuah forum yang saya ikuti kemarin. Tepatnya dijawab dengan tuntas di sesi pertama yang berjudul “High Class Response” yang dibawakan oleh Kang Harri Firmansyah yang isinya bagaimana seharusnya kita merespon kejadian-kejadian didalam keseharian sehingga menentukan jalannya kehidupan yang kita rasakan. didalam materi tersebut dibahas tentang tingkatan yang dimiliki seseorang dalam merespon lingkungannya, mulai dari yang paling dasar yaitu basic, expected, desired, wow surprising hingga unbelievable. Lantas apa pengaruh dari masing-masing tingkatan respon tersebut pada kehidupan kita? Beberapa tingkatan respon inilah yang nantinya akan menentukan kualitas kehidupan seorang manusia. Seseorang yang hanya memiliki level respon basic, dia akan merespon kehidupannya biasa-biasa saja. Artinya respon yang dia berikan cenderung dipengaruhi oleh kondisi disekitarnya. Ini menyebabkan seseorang dengan respon basic akan cenderung reaktif dalam merespon sesuatu. Dan begitu pula sebaliknya dengan ketika seseorang berada didalam tingkatan respon yang lebih tinggi, maka respon yang dia berikan akan jauh lebih baik.
Lantas apa hubungannya respon dengan kualitas kehidupan?
Hubungannya bagi saya terletak pada perasaan kita. ketika level response yang kita berikan masih di tataran basic, maka kita akan cenderung reaktif. Dan orang yang reaktif akan memiliki suasana hati yang cenderung berubah-ubah dan seringkali merasa gelisah dan gundah karena dia sangat terpengaruh oleh keadaan disekitarnya. Dampaknya adalah kehidupan yang dia rasakan akan jadi lebih berat dan mudah merasa terbebani dengan keadaan.
Contohnya: ketika kita sedang berada di sebuah bus, kereta atau kendaraan umum lainnya, lantas ditengah perjalanan kemudian barang bawaan kita yang cukup penting hilang / dicuri oleh seseorang. Respons apa yang akan kita berikan?
Ada dua jenis respons yang mungkin akan kita ambil :
- Merasa bingung, gelisah, marah besar ke petugas / pengelola angkutan umum tersebut, komplain dan melampiaskan kekesalan kita. apa yang kira-kira akan kita dapatkan dari respon tersebut? Mungkin sesaat kita lega, tapi didalam jangka panjangnya, manfaat apa yang kita dapat?
- Bingung sejenak, menarik nafas panjang, konfirmasi ke pengelola dengan baik-baik terkait kehilangan barang tersebut dan setelahnya mengikhlaskan barang bawaan kita yang hilang tadi sembari berupaya lebih keras ke depannya untuk membeli barang yang hilang itu kembali.
Diantara dua jenis respons diatas, kira-kira manakah yang lebih menimbulkan manfaat bagi kita dan lebih membuat hati kita lebih tenang untuk ke depannya? Sudah pasti respon yang kedua bukan? Mungkin awalnya sama-sama ada rasa bingung dan kecewa, namun respon kedua mengajak diri kita untuk mengikhlaskan dan meningkatkan motivasi diri untuk ke depannya sehingga bagi saya kedua hal inilah yang akan meningkatkan kualitas kehidupan yang kita rasakan. kehidupan yang kita jalani akan terasa lebih ringan dan tanpa beban karena kita telah belajar untuk mengikhlaskan.
Mungkin itu beberapa hal yang bisa saya bagi pada kesempatan kali ini. Ingin berdiskusi lebih banyak dengan saya? Silahkan add FB/Twitter/IG/Path : Ivandhana
Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar