Pernahkah rekan-rekan pembaca menuju sebuah pusat perbelanjaan atau mall namun belum tau stan atau penjual yang ingin dikunjungi di pusat perbelanjaan tersebut? Atau bahkan mungkin pergi menuju pusat perbelanjaan dengan membawa sejumlah uang namun belum tau barang apa yang akan dibeli setibanya disana? Kira-kira apa yang akan terjadi disana? Beberapa diantara kita pasti berpendapat bahwa kita akan berjalan-jalan memutari pusat perbelanjaaan tersebut sembari mencari dan memperkirakan barang apa yang ingin dibeli bukan? Kira-kira berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menemukan barang yang mau kita beli tersebut? Bisakah rekan-rekan memperkirakannya?
Nah sekarang mari kita bandingkan dengan rekan-rekan memiliki sebuah barang yang ingin dibeli dan selanjutnya mencatat barang yang akan dibeli tersebut. Setelah memegang sejumlah uang yang diperlukan, lalu rekan-rekan pergi ke pusat perbelanjaan atau mall untuk membeli barang yang diinginkan tersebut. Pertanyaan saya selanjutnya adalah, berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menemukan barang yang ingin kita beli di mall tadi?
Lebih cepat mana kita nantinya akan mendapatkan barang yang kita inginkan? Dalam kisah pertama atau kisah kedua? Tentunya relatif lebih cepat dalam kisah kedua bukan? Mengapa kita akan jadi lebih cepat mendapatkan barang yang kita inginkan di kisah kedua? Karena sejak awal kita sudah tau barang yang ingin kita beli, sehingga ketika kita telah memiliki dana atau kesempatan untuk membelinya maka kita akan jadi lebih cepat dalam memperoleh barang tersebut. Sekarang bandingkan kembali dengan apabila kita tidak tau barang apa yang ingin kita beli sejak awal walaupun kita sudah memiliki sejumlah uang. Yang akan terjadi selanjutnya adalah kita akan memutar-mutar di pusat perbelanjaan untuk mencari barang yang kita beli dan kemudian kita akan cenderung membeli barang yang kita inginkan walaupun itu belum tentu kita butuhkan setibanya di rumah nanti.
Kisah pengalaman diatas inilah yang kemudian membuat saya merasakan pentingnya kita merumuskan impian kita dengan jelas saat ini. Mungkin masih ada beberapa orang di luar sana yang merasa bahwa merumuskan dan menuliskan impian kita dengan jelas itu tidak memiliki efek yang berarti dalam hidupnya. Namun, bagi saya menuliskan impian itu tetaplah menjadi sesuatu yang penting. Selain karena pengibaratkan yang sudah saya ceritakan diatas, juga dikarenakan manusia memiliki sifat yang pelupa. Sehingga ketika kita sedari awal tidak menuliskan impian kita dengan jelas, kita akan cenderung lupa di tengah rutinitas kita sehingga kemudian kita kehilangan arah yang ingin kita tuju dan capai sehingga kemudian terkesan menjalani kehidupan sekedarnya saja.
Jadi, bagi rekan-rekan pembaca yang ingin memiliki hidup yang lebih terarah dan tidak sekedar menjalani saja, jangan lupa untuk menuliskan setiap impian rekan-rekan. karena bagi saya pribadi, “Impian atau harapan adalah sebuah doa dalam bentuk keseharian yang akan senantiasa meneguhkan hati dan pemikiran”
0 komentar:
Posting Komentar