Tulisan saya yang pertama di
bulan ini terinspirasi dari status salah satu rekan saya yang sedang berada
diambang kesabarannya dalam menghadapi tekanan pekerjaan yang mendera
hari-harinya. Beberapa saat yang lalu tanpa sengaja saya membaca status
pribadinya di media sosial. Sekilas saya anggap status teman saya ini seperti
biasa saja karena memang status berupa keluhan memang kerap kali saya temui
ketika menjelajah dunia maya seperti kali ini. Namun beberapa detik setelah
membaca status itu mendadak muncul pula pertanyaan dalam kepala saya mengenai
ambang batas kesabaran seorang manusia yang sering sekali diuji dengan tekanan
permasalahan. Saya rasa tidak hanya kawan saya yang satu itu yang mengalami
berada diambang kesabaran tatkala menjalani tekanan dari hari ke hari, tapi
saya yakin masih banyak juga orang-orang diluar sana yang berada diambang batas
kesabaran akibat banyak permasalahan yang mendatangi kesehariannya. Saya
sendiri beberapa waktu lalu juga sempat berada diambang batas kesabaran ini.
Bagi saya hal ini cukuplah wajar mengingat setiap manusia senantiasa dihadapkan
pada permasalahan sesuai porsinya masing-masing yang tentu saja menguji sampai
dimana batas kesabarannya. Ada yang diuji dengan permasalahan pribadi,
permasalahan keluarga, permasalahan pekerjaan dan masih banyak lagi jenih
permasalahan yang dapat menguji sampai dimana kesabaran kita
Pertanyaannya yang mendadak
muncul di kepala saya adalah sebenarnya sampai dimanakah batas kesabaran
manusia? Pertanyaan ini pun akhirnya berputar-putar di kepala saya untuk dicari
jawabannya. Cukup berat memang menakar ukuran sampai dimana kesabaran manusia,
mengingat sebagai manusia biasa yang penuh keterbatasan pasti akan ada kala
dimana kesabaran seorang manusia pun akan dibatasi. Namun benarkah kesabaran
manusia itu memang ada batasnya sebagaimana seorang manusia yang penuh
keterbatasan?
Selama ini ketika mendengar kata
kesabaran, maka kita selalu mengidentikkan dengan menahan kemarahan. Padahal
kesabaran yang sesungguhnya bukan hanya ketika kita mampu menahan amarah melainkan
juga kesabaran dalam menjalani problematika setiap hari-hari kita yang mungkin
tidak se ideal harapan kita, Seperti kesabaran tatkala menghadapi permasalahan,
kesedihan, perpisahan, amarah, emosi dan banyak hal lainnya dalam hidup. Orang-orang
yang mampu mencapai tahap kedewasaan dalam hidupnya sebenarnya adalah mereka
yang mampu melewati setiap permasalahan, kesedihan, perpisahan dan beberapa hal
seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Orang-orang dewasa tadi mampu bertahan
dan bersabar dalam menghadapi hal-hal tadi sehingga mendapatkan tingkat
kedewasaannya. Bisa kita bayangkan bila kesabaran manusia diciptakan terbatas?
Pasti tidak akan ada manusia yang bisa mencapai tingkatan dewasa yang bisa
bertahan hidup bukan? Karena mereka sudah menyerah dan memilih untuk membatasi
kesabarannya sehingga mereka tidak mampu menghadapi tekanan kehidupannya
Jadi, Jangan Pernah membatasi
kesabaran kita hanya dengan dalih keterbatasan kita sebagai manusia biasa,
karena sesungguhnya Tuhan menciptakan hati kita lebih luas dari yang bisa
manusia perkirakan dengan keterbatasannya.
Sesungguhnya KESABARAN itu
bukan masalah KEMAMPUAN, melainkan masalah KEMAUAN
Tinggalkan alasan yang tidak membuahkan
BalasHapusTinggalkan alasan yang tidak membuahkan
BalasHapus