• Pembelajaran Masa lalu untuk Persiapan Masa depan


         Quote diatas menjadi tulisan yang pertama kali saya unggah di media sosial di tahun 2016 ini. Sebuah quote yang bagi saya pribadi menjadi inspirasi dalam diri saya dalam menghadapi detik perpisahan dengan tahun 2015 menuju tahun 2016 yang baru saja dimulai hari ini. 
        Mengakhiri tahun 2015 di bulan desember kemarin saya menghabiskannya dengan beberapa perjalanan atau trip yang saya agendakan bersama beberapa teman-teman. Seperti yang saya lakukan ke bandung sekitar 3 minggu yang lalu, serta ke Kota Malang, Batu serta Kabupaten Jember minggu lalu. Di daerah yang saya sebutkan terakhir ini saya menghabiskan waktu bersama orang tua serta adik-adik saya dan beberapa sahabat lama saya.
         Bagi saya, setiap perjalanan yang pernah saya lakukan di tahun 2015 adalah sebuah pembelajaran. Setiap kebersamaan yang saya rasakan bersama sahabat, kawan atau keluarga adalah sebuah pembelajaran tentang bagaimana diri ini mengambil posisi di dalam lingkungan. Apakah kita ingin hanya sekedar sebagai penikmat yang menjalani hidup sekedar mengalir saja, sebagai pembelajar yang senantiasa belajar dari pengalaman kesehariannya, sebagai seseorang yang memiliki pengaruh terhadap lingkungannya, ataukah kita ingin mengambil posisi sebagai ketiganya yang tentunya ini tergantung pada pilihan yang kita ambil dan tindakan yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan kita sendiri.  Selain itu, kebersamaan yang saya rasakan juga sebagai sarana untuk senantiasa menilai dan melakukan evaluasi atas kebermanfaatan diri bagi lingkungan saya. Sudahkah saya memberikan manfaat bagi orang-orang disekitar saya atau justru saya hanya menjadi seseorang yang ingin mendapatkan manfaat belaka tanpa mau berbagi manfaat. Bagi saya, yang membuat seseorang berharga itu bukanlah karena sekedar faktor kedudukan atau jabatannya, melainkan karena kebermanfaatan yang mampu ditimbulkannya. Jabatan hanyalah sebuah titel yang lebih fokus kepada bagaimana kita dilihat dan tidak selalu sejalan dengan tingkat manfaat yang telah kita berikan. Artinya, tanpa memegang sebuah jabatan sekalipun, kita tetaplah bisa dilihat dan dipandang positif oleh lingkungan kita melalui manfaat yang kita berikan sebagai seorang manusia 
         Di penghujung tahun 2015 ini dari banyak aktifitas yang saya jalani, saya merasa jauh banyak belajar tentang diri saya sendiri sebagai seorang manusia ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Mungkin ini disebabkan karena di tahun 2015 lalu adalah tahun yang mengawali perjalanan hidup saya di bidang yang memang sudah sejak lama menjadi passion saya, yaitu di bidang pengembangan diri dan manusia. Itu sebabnya semakin hari saya semakin banyak belajar tentang perilaku manusia dan bagaimana cara mengembangkan tiap potensi yang dimilikinya. Meskipun saya harus akui, disini saya juga menemui banyak kendala yang pada akhirnya membuka pola pikir saya tentang problematika yang ada di dalam dunia pengembangan diri itu sendiri yang pada dasarnya cukup sederhana, namun banyak orang yang tidak mau memahami bagaimana proses berjalannya. Itu sebabnya seringkali saya masih menemui banyak orang yang memiliki talenta, namun kurang dikembangkan bukan karena dia tidak bisa mengembangkannya, melainkan karena dia belum tau caranya dan belum mau. Saya akan ambil satu contoh tentang bagaimana manusia mampu mengembangkan dirinya, yaitu melalui bagaimana seorang manusia itu merespon lingkungannya. ada satu hal yang saya rasakan yang turut menentukan tingkat perkembangan ini yaitu penerimaan terhadap sebuah keadaan. Bagaimana respon seseorang itu menerima keadaan akan mempengaruhi perkembangan seseorang. Bagi saya hal ini cukup sederhana, yaitu karena ketika seseorang menerima dan mengikhlaskan sebuah keadaan meskipun itu tidak sesuai dengan harapan, maka dia tidak akan dengan mudah menyalahkan lingkungan. Ketika seseorang tidak mudah menyalahkan lingkungan dan hanya fokus pada perbaikan diri yang mampu dia lakukan, disitulah seseorang manusia akan merasakan sebuah perkembangan. 

    Pertanyaannya adalah di tahun 2016 nanti, bisakah saya menjadikan pembelajaran yang telah lalu tersebut menjadi modal dalam menghadapi tantangan ke depan?

         Setiap orang bisa belajar dan memang wajib belajar, terutama dari pengalamannya. Namun menjadikan pengalamannya itu sebagai modal pembelajaran untuk menghadapi tantangan ke depannya tidak semudah sekedar menjalani proses pembelajaran. Mungkin beberapa diantara kita terkadang masih mempertanyakan tentang perlu atau tidaknya sebuah  momen pergantian tahun itu di rayakan. Bagi saya, momen pergantian tahun tetaplah perlu untuk di rayakan, yaitu dirayakan dengan cara menyediakan waktu sejenak untuk mengevaluasi pencapaian diri kita di tahun lalu sehingga di tahun depan kita mampu membuat rencana perbaikan yang ingin kita buat sehingga ke depannya ada lebih banyak perbaikan yang mampu kita buat dalam kehidupan kita. Jadi momen pergantian tahun bukan hanya tentang melepaskan tahun 2015, melainkan juga tentang mulai merancang langkah perbaikan yang dapat kita lakukan di tahun 2016. Karena sesungguhnya tantangan terbesar dalam kehidupan bagi saya bukanlah hanya tentang belajar dari kesalahan, melainkan juga tentang membuat dan merancang langkah perbaikan di masa depan. Jadi, mari kita menyambut tahun 2016 ini dengan membuat rancangan perbaikan aktifitas dari kesalahan atau pembelajaran yang kita dapatkan di tahun lalu dan bersiap menjalankan tahun 2016 ini dengan lebih optimis bahwa akan ada lebih banyak hal baik lagi di masa depan nanti 


    Selamat Menyambut tahun 2016, dan semoga kebaikan dan kebermanfaatan hidup dapat senantiasa kita tebarkan di lingkungan sekitar kita semua

    Terimakasih
    Ivandhana

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Quotes For You

    Kesalahan adalah bahan bakar utama untuk sebuah pembelajaran ~ivandhana~

    ADDRESS

    Jl Smapal No 53, Serpong, Tangerang Selatan

    EMAIL

    ivandhana@yahoo.com
    ivandhana@bambubiru.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    MOBILE

    08990567176
    017 775362 13