"Mendapatkan seorang teman baru itu mudah, namun untuk mengelola dan menjalin hubungan baik dengan teman-teman kita itu yang tidak semudah ketika kita mendapatkannya. dibutuhkan usaha dan perhatian khusus untuk mengelola setiap sahabat yang hadir dalam hidup kita sehingga pada akhirnya mereka bisa menjadi pribadi-pribadi yang selalu siap mendukung dan menopang diri kita menuju setiap kesuksesan yang kita harapkan."
Dalam keseharian kita, pasti ada teman atau sahabat yang setia menemani aktiftas kita sepanjang harinya. hal ini wajar karena manusia yang juga merupakan makhluk sosial sudah pasti membutuhkan manusia lainnya untuk menunjang berbagai aktifitas dalam kesehariannya tadi. sebagai seorang makhluk sosial, saya pun demikian. saya tidak pernah lepas dari yang namanya teman,kawan ataupun sahabat dalam setiap aktifitas saya sepanjang harinya. karena bagi saya, kawan-kawan saya, merupakan keluarga-keluarga kecil saya yang menemani setiap langkah dalam perantauan saya (baca lebih jelasnya di postingan saya sebelumnya). di tengah aktifitas saya sepanjang harinya, kehadiran dan berkenalan dengan teman-teman baru menjadi rutinitas unik yang selalu menarik untuk dikenang baik saat ini maupun masa depan nantinya.
Makin banyaknya teman yang hadir dalam hidup kita sepanjang harinya di satu sisi merupakan hal yang membahagiakan bagi diri saya karena pada dasarnya saya adalah pribadi yang sangat senang berkawan. bagi saya dengan mengenal lebih banyak mengenai kawan-kawan saya, akan makin banyak hal-hal baru yang bisa kita pelajari dari mereka yang tentunya bisa berakibat positif apabila kita mampu memilah-milah mana teman-teman yang bisa berdampak positif pada perkembangan kita. namun disisi lain,kehadiran teman-teman baru yang makin banyak dalam kehidupan kita tentunya mengakibatkan konsekuensi tersendiri yang saya rasakan yaitu bagaimana mengelola teman-teman yang telah hadir dalam kehidupan kita tadi itu sehingga kita bisa senantiasa membina hubungan baik dengan mereka hingga seterusnya nanti. karena melihat fenomena saat ini, tidak jarang kita mendengar kisah atau curhatan dari seseorang mengenai dirinya yang ditinggalkan oleh sahabatnya karena satu dan lain sebab. mungkin banyak yang memandang perasaan sedih karena ditinggalkan seorang sahabat adalah sebuah hal yang berlebihan atau yang sering disebut dengan "lebay", namun menurut saya pribadi, ke "lebay" an mereka itu sesungguhnya merupakan sesuatu yang beralasan. karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti seorang manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri dalam menjalani setiap harinya. mereka selalu membutuhkan rekan, sahabat, teman atau kawan untuk berbagi kisah, berbagi perasaan hingga berbagi motivasi untuk saling memperkuat diri. dan ketika mereka kehilangan orang yang sudah terbiasa berbagi dengan dirinya, sungguh akan menjadi pukulan telak bagi perasaannya karena mereka merasa kehilangan tempat untuk berbagi lagi.
Kekhawatiran saya terhadap konsekuensi tersendiri terkait bagaimana mengelola seorang teman,kawan atau sahabat sebenarnya bukanlah tanpa alasan. Kekhawatiran ini muncul akhir-akhir ini selain karena intensitas pertemuan dengan orang-orang baru makin tinggi dan juga karena saya sendiri tanpa sengaja melihat momen persahabatan antara dua orang yang dulunya cukup kompak, namun karena karena satu pihak terlihat terlalu sibuk mencari kawan baru hingga kemudian waktu untuk kawan lama menjadi tidak tersisa, sehingga keduanya kemudian jarang bertemu dan kemudian sudah tidak pernah ada komunikasi kembali. sungguh merupakan sesuatu yang sangat disayangkan apabila kita tidak dapat mengelola kawan-kawan kita dengan baik karena kawan-kawan kita sesungguhnya merupakan sumber motivasi-motivasi kedua kita setelah keluarga di tengah perantauan kita dalam mencari jati diri.
mengelola kemerdekaan,jauh lebih susah daripada mendapatkan kemerdekaan
sama halnya dengan kalimat diatas, saya merasakan bahwa persahabatan itu seperti itu.
mengelola seorang sahabat jauh lebih sulit ketimbang ketika kita mendapatkannya.
kita hanya perlu berkenalan dan ngobrol lebih jauh untuk mendapatkan teman atau sahabat baru. tapi untuk mengelola persahabatan membutuhkan proses dan usaha yang jauh lebih banyak ketimbang hal itu. dibutuhkan kesabaran dan perhatian khusus untuk menjaga tali silaturahim diantara kawan-kawan lama kita agar bisa tetap senantiasa terjaga. dan untuk menjaga tali silaturahim itu dibutuhkan konsistensi kita untuk selalu siap menampung keluhan dan pendapat teman-teman kita meskipun kadang pola pikir kita dan sahabat kita tidaklah sama.
Karena persahabatan atau pertemanan sesungguhnya adalah hubungan yang saling menguatkan, maka alangkah lebih baiknya apabila makin banyak orang, sahabat atau teman yang menguatkan diri kita. bukankah semakin banyak yg menguatkan diri kita, maka semakin kuat pula diri kita dalam menjalani kehidupan ini? :)
Sekedar informasi, tulisan saya kali ini terinspirasi dari perbincangan singkat dengan seorang sahabat di siang hari. sahabat saya yang satu ini kebetulan sempat melihat-lihat dan mengupdate informasi tentang sahabatnya di media sosial yang sudah lama tidak berkomunikasi dengannya karena satu dan lain hal. melihat tulisan saya diatas tadi, saya yakin pembaca sudah memahami apa yang saya maksudkan satu dan lain hal itu :)
sekian tulisan saya pada kesempatan kali ini. semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar