Keluarga bukan hanya orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan diri kita, karena keluarga yang sebenarnya lebih luas maknanya yaitu orang-orang yang memiliki hubungan hati dengan kita yang senantiasa mendukung setiap langkah kita
Beberapa hari lalu saya menyempatkan diri untuk pulang ke daerah yang membesarkan saya mulai TK hingga SMA. tidak lama memang waktu yang tersedia bagi diri saya untuk berjumpa dan melepas rindu dengan kedua orang tua dan adik-adik saya yang jumlahnya ada 5 orang itu. Namun setidaknya bisa sangat bermanfaat untuk mengisi kembali rongga-rongga motivasi dalam diri saya dari keluarga yang saya cintai ini. kesempatan yang cukup langka itu akhirnya tidak hanya menjadi ajang pertemuan dengan keluarga saya, melainkan juga saya manfaatkan untuk menjadi ajang yang tepat untuk bertemu dengan kawan-kawan lama saya di Jember. waktu untuk bertemu dengan kawan lama saya memang tidak banyak,namun setidaknya dari beberapa pertemuan itu, biasanya cukup banyak hal yang bisa didiskusikan mulai dari kisah mengenai kota perantauan,kesibukan sehari-hari, hingga rencana ke depannya di kota perantauan.
Perbincangan dengan rekan saya di Jember beberapa waktu lalu itu mendadak menjadi sangat berkesan dengan pertanyaan dari rekan saya. pertanyaannya kira-kira seperti ini "kok kamu betah banget sih jarang pulang ke jember? padahal kan keluargamu di jember semuanya?". pertanyaan ini memang sudah sering sekali dipertanyakan pada diri saya. dan karena pertanyaan ini sudah sering dipertanyakan pada diri saya namun saya tidak pernah punya cukup waktu untuk menjelaskan apa yang ada di pemikiran saya tentang hal tersebut, maka postingan ini akan coba saya bagi untuk menjawab pertanyaan dari kawan-kawan saya tadi.
Banyak teman saya yang berpendapat bahwa kesibukan saya di organisasi di kota perantauan lah yang membuat saya nyaris tidak pernah pulang ke daerah asal saya. hal ini memang tidak sepenuhnya salah, tapi sebenarnya saya memiliki alasan tersendiri kenapa hal ini bisa terjadi, yaitu karena itu adalah pilihan saya sendiri. penjelasan mengenai hal itu bisa dilihat di paragraf selanjutnya. :)
Memang saya akui bahwa selama menempuh perkuliahan di Kota malang, jarang sekali ada waktu yang tersedia bagi diri saya untuk berkumpul dengan orang tua beserta adik-adik saya di jember. waktu yang tersedia di sela-sela kegiatan perkuliahan memang lebih banyak saya gunakan untuk mengikuti kegiatan organisasi dan kepemudaan di kampus hingga label sebagai seorang "aktivis" sempat diberikan oleh kawan-kawan di kampus. begitu pula hingga saat ini yang baru saja beberapa hari yang lalu saya pulang ke jember hanya sekitar 2 hari dan kemudian pun harus kembali ke malang karena sudah banyak kegiatan yang harus saya jalankan di malang. kadang ada orang yang memandang sangat jarangnya saya pulang ini sebagai gambaran kurang dekat dan kurang perhatiannya saya pada keluarga saya. padahal tentunya intensitas pertemuan tidak mengindikasikan dekat atau tidaknya seseorang itu pada keluarganya.
Banyak orang yang memandang bahwa kesibukan pada sebuah kegiatan atau pekerjaan adalah sebuah hal yang mampu membuat diri kita melupakan keluarga kita. itu sebabnya di Jawa kita sering mendengar ungkapan "mending bekerja di jawa ketimbang di luar jawa. gaji sedikit tidak apa-apa, yang penting selalu dekat dengan keluarga". ungkapan ini mengindikasikan bahwa masih ada orang yang lebih mengedepankan kuantitas ketimbang kualitas pertemuan dalam sebuah keluarga. Saya sendiri memang jarang pulang dan bertemu orang tua saya, tapi saya tidak pernah merasa jauh dari keluarga saya. karena semangat, kepercayaan dan keyakinan keluarga saya pada diri saya sudah sangat melekat erat sampai-sampai kadang saya sudah bisa memperkirakan apa yang akan orang tua saya ungkapkan seandainya mereka bersama saya dalam sebuah situasi. dan hal itulah yang kemudian selalu menjaga diri saya ketika hidup sendirian dalam perantauan.
Hari ini, sudah hampir genap 4 tahun diri saya dalam perantauan. 4 tahun ini, intensitas pertemuan saya dengan orang tua saya memang bisa dihitung dengan jari. hanya sekitar 4-7 kali mungkin. tapi tidak ada satu detik pun yang saya lewati dengan perasaan kesepian. Hal ini selain karena semangat orang tua saya selalu ada di hati, tapi juga karena saya percaya bahwa keluarga bukan hanya orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan diri kita,tapi keluarga juga merupakan orang-orang yang memiliki hubungan hati dengan diri kita. di kota perantauan saya saat ini, saya merasa memiliki keluarga-keluarga kecil yang selalu setia memotivasi diri saya dengan kebersamaannya. selalu ada keluarga dalam organisasi-organisasi yang pernah saya ikuti yang sampai saat ini pun kami masih sangat dekat tidak hanya sebagai kawan dalam pekerjaan, namun juga kawan untuk main,berdiskusi,bercerita,sharing,menambah pengalaman,saling melindungi, saling memotivasi, saling menguatkan dan banyak hal positif lainnya. itulah sebabnya dalam 4 tahun ini, sama sekali tidak ada ruang sama sekali untuk kesepian dalam diri saya.
Jadi, bagi kawan-kawan yang mengedepankan kuantitas pertemuan dalam sebuah keluarga, namun saat ini belum bisa bertemu hingga merasa sangat kesepian, tidak perlu berkecil hati. perlu saya ingatkan bahwa keluarga itu bukan hanya mereka yang memiliki hubungan darah dengan kita, karena yang terpenting adalah hubungan hati :) ada banyak orang tua di negeri ini yang ternyata masih menyengsarakan anak-anaknya dengan melakukan kekerasan fisik dan psikis, sehingga hubungan darah bukanlah jaminan mereka akan membuat diri kita nyaman dan menjadi pribadi yang lebih baik. apabila ada kawan-kawan disekitar kita mampu membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih positif, selalu mendukung kita dan senantiasa mengharapkan hal-hal yang baik bagi diri kita maka mereka juga layak kita sebut sebagai sebuah keluarga :)
Postingan kali ini memang tidak seperti apa yang saya tulis biasanya. karena postingan ini juga saya tulis untuk sedikit memperingati hari kelahiran saya 23 tahun lalu. meskipun jauh dari orang tua di hari yang spesial ini, bukan berarti kasih sayang mereka jauh dari kita juga bukan? :)
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
BalasHapustinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
(Imam Syafii)...xD
sepakat nih :)
BalasHapus