“Esensi dari pendidikan adalah adanya sebuah perubahan. ketika pendidikan belum menjadi sebuah media untuk membuka ruang perubahan maka di saat itulah waktunya kita merenungkan kembali perubahan seperti apa yang sesungguhnya kita butuhkan dengan adanya pendidikan itu sendiri”
Pendidikan dalam bahasa inggris berasal dari kata ‘educate’ yang artinya mendidik,memberi peningkatan dan mengembangkan. Pada hakikatnya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia(Undang-undang nomor 20 tahun 2003). Dari beberapa pengertian pendidikan yang sudah dibahas diatas maka mengisyaratkan sebuah hal yaitu ketika kita Berbicara tentang pendidikan,maka sebenarnya kita sedang berbicara tentang sebuah proses. Proses pengembangan segala potensi yang ada dalam diri manusia sehingga pada akhirnya dia mampu mempergunakan segala macam potensinya untuk bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Ketika terjadi sebuah kondisi yang membuat kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya maka ketika itulah sebenarnya proses pendidikan sedang terjadi pada diri kita. Itulah sebabnya sebuah permasalahan yang datang pada diri kita pun sebenarnya juga akan menjadi sebuah media pembelajaran yang baik apabila kita mau memaknainya dengan bijaksana. Dengan pemaknaan ini maka sudah jelas bahwa pemaknaan pendidikan bukan hanya mengacu pada sebuah institusi sekolah saja melainkan bisa terjadi dimana saja,kapan saja dan dengan siapa saja yang menjadi gurunya.
Namun seringkali kita terjebak pada pemahaman yang salah mengenai makna pendidikan saat ini. Makna pendidikan yang seharusnya luas justru kita persempit tanpa kita sadari sehingga merubah cara pandang kita terhadap pendidikan itu sendiri yang pada akhirnya akan membuat makna pendidikan yang luas seakan terpenjara dalam persepsi masyarakat umum. Pendidikan yang seharusnya bisa terjadi dimana saja dan kapan saja dan dengan siapa saja menjadi sebuah pendidikan yang berkutat pada bangku sekolah dan berisi materi-materi yang mengembangkan kemampuan akademik kita saja. Tidak salah memang apabila persepsi kita hanya terpaku pada pendidikan yang lebih berfokus pada pengembangan potensi akademik dan terkesan mengejar nilai saja karena memang pada kenyataannya yang umum terjadi di masyarakat memang demikian adanya. Hanya saja persepsi yang salah itu terkadang malah memperkecil potensi-potensi lain yang sebenarnya dimiliki oleh sebuah pendidikan untuk mengubah diri kita serta lingkungan sekitar kita.
Pendidikan terjadi di sebuah negara demi tercapainya perubahan yang lebih baik di masyarakatnya. Perubahan ini tidak hanya perubahan dari segi kemampuan intelektualitas saja namun lebih jauh dari pada itu yaitu perubahan dari segi kecerdasan emosional,spiritual dan keterampilan intrapersonalnya. Pendidikan formal walaupun penting namun dia bukanlah hal utama dalam mencapai kesuksesan seseorang, banyak orang yang mampu sukses walaupun memiliki pendidikan formal yang terbatas, bahkan pemilik Windows dan Iphone pernah di Drop-Out dari kampusnya, tetapi mereka tetap survive bahkan lebih sukses jika dibandingkan dengan kebanyakan orang yang berpendidikan tinggi. Orang-orang ini mampu sukses karena mereka menghargai setiap proses pendidkan yang terjadi dalam kehidupan mereka baik itu pendidikan informal maupun pendidika formal yang pernah mereka dapatkan. Bukan hanya menghargai hasil akhir dari pendidikan itu sendiri.
Ketika di negeri ini hasil akhir seperti nilai akademik masih menjadi tujuan yang dikejar tanpa melihat proses didalamnya,maka sesungguhnya saat itulah kita perlu mempertanyakan pada diri kita sendiri, apakah perubahan yang sesungguhnya diharapkan dari proses pendidikan di negeri ini?
0 komentar:
Posting Komentar