"Mewujudkan impian itu layaknya menaiki anak tangga,kita tak harus melihat seluruh anak tangga itu untuk sampai ke puncak. kita hanya mengambil langkah pertama"
Setiap harinya, selalu ada banyak hal yang sebenarnya kita bisa maknai dari lingkungan kita, tinggal kita mau melakukannya atau tidak demi mendapatkan tingkat kedewasaan diri kita masing-masing. tidak dapat dipungkiri bahwa saya pun setiap harinya juga berupaya melakukan seperti demikian.karena bagi saya pribadi, hari-hari yang kita lewati setiap harinya adalah sebuah proses pembelajaran diri kita,sehingga akan sangat rugi apabila kita hanya menghabiskannya untuk bersenang-senang belaka tanpa belajar sesuatu didalamnya. ilmu itu bukanlah hanya ada di dalam sebuah buku,karena dari lingkungan kita juga sebenarnya ilmu yang kita cari terkadang bertebaran dimana-mana.
Seperti pada kesempatan kali ini yang tanpa sengaja saya menemukan sebuah kalimat motivasi seperti diatas itu yang menurut saya menjelaskan banyak hal tentang apa yang harus kita lakukan terhadap-mimpi-mimpi kita. meskipun kata-kata ini terlihat simpel, dalam pemikiran saya jelas sekali bahwa setiap kata didalamnya mengandung banyak sinyal bahwa jangan sampai kita menyia-nyiakan mimpi yang kita miliki. karena sudah cukup banyak orang di dunia ini yang tidak bisa menjadi apa-apa dalam hidupnya karena dia sendiri tidak yakin pada mimpi-mimpinya ketika kecil.
Dalam lingkungan,saya sering mendengar ungkapan pesimis dan cibiran dari beberapa orang yang ditujukan pada mereka yang memiliki impian tinggi hingga terkesan tidak realistis bagi dirinya. ada yang berpendapat pula bahwa "mimpi itu tidak perlu tinggi-tinggi,karena kalau tidak tercapai kita bisa putus asa", "bermimpilah yang mungkin-mungkin saja", hingga "tidak usah bermimpi aneh-aneh, cukup hadapilah apa yang ada di depanmu sekarang" dan banyak lagi ungkapan pesimis lainnya. menurut saya pribadi anggapan ini tentunya tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena bagaimanapun mereka berpendapat demikian karena dalam mindset mereka sejak kecil sudah tertanam pikiran apa adanya itu. belum hilang dari ingatan saya,bahkan dari orang tua saya pun dahulu pernah menganjurkan agar saya jadi pns aja. hidup sederhana saja,tidak usah pingin macam-macam,dan lainnya. saya yakin orang tua pembaca sekalian juga ada yang seperti itu. saya pribadi pun lagi-lagi tidak bisa sepenuhnya menyalahkan para orang tua yang mengecilkan mimpi anak-anaknya sendiri karena bagaimanapun orang tua pasti tidak ingin anaknya jatuh pada kekecewaan yang mendalam tatkala anak-anak mereka tidak mampu menggapai mimpi mereka nantinya.
Jika kita telaah lebih lanjut melihat beberapa fakta diatas, benarkah mimpi menjadi sesuatu yang menakutkan sehingga patut kita hindari keberadaannya? padahal seperti yang kita ketahui didalam kehidupan nyata, banyak Tokoh-tokoh besar didunia yang lahir dari sebuah mimpi di awalnya. apakah ketika kecil thomas alfa edison sudah bisa mengira-ngira kalau nantinya dia akan menemukan lampu? apakah barrack obama sudah bisa memperkirakan kalau nantinya dia bisa menjadi Presiden AS?apakah Bung karno ketika kecil sudah bisa memperkirakan kalau dia nantinya akan menjadi salah satu tokoh yang memimpin bangsanya menuju kemerdekaan? tentu saja tidak bukan?. mereka hanya memiliki sebuah impian ketika kecil yang mereka pun mungkin tidak yakin mampu mewujudkannya.namun mereka selalu meyakini dan mempercayainya semasa hidup mereka sehingga tanpa mereka sadari keyakinan itulah yang membuat setiap bagian tubuh mereka berupaya keras melakukan yang terbaik atas apa yang mereka yakini itu. bandingkan dengan apabila kita tak memiliki mimpi besar tatkala kecil. pasti kita hanya akan menjalani hidup kita dengan santai dan apa adanya belaka tanpa mau mengeluarkan usaha terbaik yang kita punya karena kita tidak mempunyai target yang harus kita capai.
Sebenarnya, mimpi yang tidak akan terwujud adalah mimpi yang kita sendiri tidak yakin mampu mewujudkannya. terkadang kita memang memiliki impian pribadi. namun kemudian tanpa sadar kita memikirkan proses untuk mewujudkannya kemudian merasa mustahil bisa terwujud,dan kemudian kita hapus mimpi-mimpi itu dari dalam hati kita. padahal sebenarnya bukanlah tugas kita untuk memikirkan proses terwujudnya mimpi tersebut. yang menentukan proses terwujudnya mimpi tersebut adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatunya di dunia. kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dengan batas-batas diri kita sebagai manusia yang memang senantiasa memiliki keterbatasan. memikirkan proses terwujudnya mimpi kita di masa depan terkadang malah membuat diri kita putus asa dan akhirnya malah tidak berani mengeluarkan usaha awal kita untuk mewujudkan mimpi tersebut. biarlah Tuhan yang menciptakan jalan kita menuju mimpi kita itu. dan selama proses penciptaan itu, kita sebagai manusia bebas bermimpi apapun yang ada dalam kepala kita,namun tentunya tetaplah disertai dengan usaha yang mampu kita lakukan saat ini.
Dan seperti kalimat yang saya tuliskan di awal postingan saya kali ini, kita tak perlu melihat keseluruhan jalan kita menuju mimpi itu untuk kemudian bisa mewujudkannya, karena kita cukup hanya mengambil langkah awal terlebih dahulu disertai keyakinan diri kita sendiri. banyak orang yang tidak bisa mewujudkan mimpi-mimpi mereka karena mereka tidak berani mengambil langkah awal untuk mewujudkan mimpi itu, atau melakukan kesalahan tatkala mengambil langkah awal ketika berupaya mewujudkan mimpi-mimpi mereka itu.
semoga postingan saya kali ini tentang mimpi bisa sedikit bermanfaat untuk mengurangi rasa takut bermimpi atau enggan bermimpi yang seringkali membuat kita tak mampu menemukan potensi terbesar yang tersimpan dalam pribadi kita :)
0 komentar:
Posting Komentar